Sabtu, 28 Mei 2011

Bahan Kuliah

Bahan Statistik Prodi Pendidikan Bahasa Inggris



Tugas ...
Dari data Penelitian sheet1 (uji soal pada kelas uji coba) buatlah analisis validitas dan reabilitas secara manual (menggunakan Microsoft Excel dan Menggunakan program SPSS.


Selengkapnya...

Selasa, 24 Mei 2011

“Mempertahankan kebiasaan buruk adalah seperti berdiri dalam semen basah”.

Semakin lama Anda berdiri dalam semen basah, akan semakin sulit Anda membebaskan diri.
Dan mempertahankan kebiasaan buruk, adalah persis seperti berdiri dalam semen basah.
Walau pun Anda sudah berubah bentuk, cetakan semen itu mengumumkan bentuk Anda sebelumnya  sebagai bentuk asli Anda.

Itu sebabnya, dibutuhkan waktu yang cukup panjang untuk memperbaiki nama yang sempat rusak,
Karena cetakan reputasi buruk bisa mengekang lebih kuat daripada semen yang telah mengeras.

(Mario Teguh) 
Selengkapnya...

Kamis, 19 Mei 2011

Katak Lompat

               Ada sekelompok katak melintasi hutan. Mereka berjalan beriringan. Hop… hop… lompat… lompat… Begitu cara mereka berjalan. Tapi, plung! Tiba-tiba dua katak jatuh ke lubang yang dalam.

                Semua bingung, Mereka berkumpul di pinggir lubang itu. Mereka melonggok ke bawah. Betapa dalamnya lubang itu. Semua berpikir kedua katak itu pasti sudah mati. Namun mereka keliru. Terdengar suara dari bawah sana. Tolong…tolong… Ada teriakan minta tolong.
                 Tak ada yang dapat mereka lakukan. Lubang itu terlalu dalam bagi seekor katak . Mereka yang di pinggir lubang sudah kehilangan semangat. Mereka berseru, tak ada gunanya berusaha, sebab kecil kemungkinan bagi keduanya untuk selamat. Mereka mengatakan, setiap kakak yang terjatuh ke dalam lubang itu pasti mati.
                 Namun, kedua katak itu tidak  menghiraukan mereka. Keduanya mencoba melompat dan terus melompat agar dapat mencapai bibir lubang. Mereka lakukan berbagai cara agar dapat keluar dari lubang tersebut.
                  Akan tetapi, semua katak yang di atas telah patah semangat. Mereka tetap menyarankan agar keduanya berhenti berusaha. Sebab, tak ada yang pernah berhasil keluar dari lubang itu sebelumnya. “Hentikan perbuatan itu,”teriak mereka. “Kalian hanya membuang tenaga dengan melompat-lompat seperti itu. Kalau tak mati kelaparan. Kalian pasti akan mati kelelahan.”
                 Akhirnya, salah satu dari dua katak itu yang menyerah. Katak ini berpendapat. Ia pasti tak akan berhasil. Semua temannya pun berpendapat yang sama. Tak ada yang pernah selamat dari lubang ini. Begitu pikir sang katak pertama. Ia lalu melompat, tejatuh dan akhirnya mati.                                                          
                 Namun, katak yang kedua tetap melanjutkan usahanya . Ia terus melompat dan melompat. Sekali lagi, kumpulan katak yang ada di atas berteriak agar ia menghentikan usahanya. Mereka terus memperingatkan sang katak ini. “Sudah…, sudahlah! Hentikan perbuatan bodoh itu. Jangan pernah berpikir untuk berhasil. Lubang ini terlalu dalam buat seekor katak sepertimu.” Begitu teriak mereka bersama-sama.
                 Sang katak itu berusaha lebih keras dan lebih keras . Akhirnya ia berhasil. Sebuah lompatan tinggi membuatnya dapat mencapai pinggir lubang. Plos! Sang katak sampai di atas kembali.  
                 Sesampei di atas, teman-teman beseru, “Hei, apakah kamu tidak mendengarkan kita semua?”
                 Katak itu malah berkata, “Sobat, terima kasih atas sorakan-sorakan itu.” 
                 Lho? Semuanya saling berpandangan . Tapi, tak lama kemudian mereka mengerti. Katak kadua itu tuli! Ia menyangka teman-temannya bersorak menyemangatanya agar terus mencoba melompat.
                 Teman ,kisah ini mengajarkan dua hal . Pertama, ada kekuatan antara hidup dan mati di sebuah ucapan . Kata-kata yang berisi semangat kepada seseorang yang sedang lara dan dirudung kemalangan akan dapat membuatnya nyaman. Kata-kata yang menyejukkan akan dapat membuatnya melewati hari-hari dengan lebih cerah.
                 Kedua, kata-kata yang memojokkan , yang hanyak bercerita tentang kemalangan, akan “membunuh” orang lain. Kata-kata itu hanya akan membuat orang yang sedang dilanda kesedihan, menjadi patah semangat.
                 Teman, berhati-hatilah pada setiap kata yang kita ucapkan . Kata-kata yang kita ucapkan sangat berpengaruh kepada orang lain. Kata-kata itu bisa membuat orang frustasi, pesimis, dan enggan berusaha. Sangat sayang seandeinya semua ucapan itu hanya akan merenggut jiwa-jiwa pantang menyerah yang sebenarnya ada di dalam raga.
                 Terpujilah mereka yang dapat membuat orang hidup lain lebih cerah, lebih nyaman, lebih indah, dan lebih menyenangkan. Karena, hidup itu indah.*


Selengkapnya...

Selasa, 17 Mei 2011

NILAI UTS Sem Genap 2010/2011

Nilai bukan KEBIJAKAN dosen melainkan
HASIL KARYA mahasiswa.

Bagi Mahasiswa yang berkeinginan untuk mengajukan protes terhadap nilai yang ada, saya persilahkan dan diberikan kesempatan yang sebesar-besarnya, dengan catatan:
1.           Selama UTS berlangsung tidak MEMINTA dan MEMBERIKAN JAWABAN pada mahasiswa lain.
2.          Batas waktu protes sampai akhir bulan mei 2011.
3.  Protes nilai dapat dilakukan melalui telepon 08122130967/081947185311 atau email: ferrymatematika@gmail.com

Guru mempunyai tugas yang sangat berat yaitu untuk mempersiapkan generasi muda agar siap menghadapi tantangan yang ada. Kita bisa membayangkan apa jadinya generasi muda apabila gurunya tidak mengajarkan nilai KEJUJURAN sejak dini. Kasus yang terjadi sekarang adalah banyak orang yang melakukan perbuatan tercela semisal korupsi, mempermainkan hukum, dll. Saya yakin yang melakukan semua itu bukanlah orang yang BODOH pasti mereka semua itu orang yang ber IQ tinggi (pintar), tapi mereka tidak mempunyai KEJUJURAN.
Mudah-mudahan bisa menjadi renungan.




Silahkan klik untuk mendownloads.


Selengkapnya...

Minggu, 15 Mei 2011

Guru Pembawa Nilai Kejujuran?


Peran guru dalam mempersiapkan generasi muda agar siap menghadapi tantangan dan laju perubahan dalam masyarakat sangat dinantikan. Perubahan dan pergeseran nilai yang terjadi di dalam masyarakat mendesak guru untuk kembali menemukan keberadaan dirinya sebagai agen pembawa nilai yang mengukuhkan keberadaan dirinya sebagai pendidik karakter.

Persoalan pokok yang dihadapi guru sebagai agen pembawa nilai akibat pergeseran tata nilai adalah masalah seputar kejernihan visi. Pergeseran tata nilai dalam masyarakat membuat guru bisa kehilangan pegangan dan pijakan. Kekaburan visi sering ditandai atas ketidakjelasan sistem nilai yang menjadi bagian dari kinerja guru. Guru mesti bertanya pada diri sendiri, bagaimana mereka dapat menanamkan nilai-nilai tertentu jika mereka sendiri terjerumus dalam kekaburan visi, bahkan tidak tahu lagi apa yang sesungguhnya masih bernilai dan bisa dipertahankan di zaman yang berubah cepat seperti ini?
Pergeseran tata nilai terjadi bukan hanya berkaitan dengan nilai-nilai individu dan sosial yang menjadi keyakinan guru selama ini. Namun, dalam dunia yang memiliki keterpengaruhan satu sama lain, berbagai macam cara di mana individu menanggapi persoalan dalam masyarakat bisa mengerus tatanan nilai-nilai moral. Guru sekarang ini hidup dalam sebuah masyarakat dan struktur pendidikan yang lemah dalam menanamkan nilai-nilai moral, seperti penyakit kronis korupsi, tipisnya solidaritas antar individu, hilangnya empati dan rasa saling menjaga martabat individu dengan lahirnya budaya kekerasan bahkan kekerasan ini telah merembes masuk juga dalam struktur dunia pendidikan kita.
Hilangnya Kejujuran
Dahulu para siswa dan guru masih menghargai nilai-nilai kejujuran, sekarang ini nila-nilai kejujuran telah terlibas dan diganti dengan nilai-nilai yang lebih praktis dan efisien. Para siswa tidak perlu bekerja keras untuk mendapatkan nilai yang baik, sebab dengan mencontek mereka bisa memperoleh hasil yang bagus. Jika teman-teman yang mencontek saja memperoleh nilai baik dan lulus, sedangkan murid yang jujur malah tidak lulus, tuntutan sosial dan keinginan mempertahankan harga diri di mata teman-teman sebaya mendorong kegiatan mencontek menjadi hal yang biasa dan wajib dilakukan. Nilai kejujuran telah tergeser dengan nilai efektivitas.
Demikian juga bagi guru. Buat apa susah-susah mengajar anak didik tentang mata pelajaran tertentu, toh pada akhirnya dalam Ujian Nasional (UN) selalu ada tim sukses yang membantu siswa. Kalau perlu, sekolah mendatangkan lembaga bimbingan belajar agar anak-anak lulus UN. Maka semua untung. Guru untung sebab tidak dianggap gagal mendidik anak. Dengan usaha ini selalu siswa lulus. Kepala sekolah dan sekolah mendapat nama. Ini tentu berguna bagi promosi sekolah di mata masyarakat, sedangkan kepala dinas kabupaten mendapat nama karena di didaerahnya seluruh siswa lulus UN. Nilai profesionalisme guru telah tergeser oleh kepentingan praktis berbau bisnis.
Di indonesia, praksis kecurangan selama UN telah berlangsung lama dan menjadi cara bertindak umum di kalangan pendidik dan siswa. Situasi ini tidak terjadi begitu saja. Ada proses yang mengawalinya. Di dalam ulangan harian di kelas, kegiatan mencontek sudah menjadi cara bertindak umum di kalangan siswa. Siswa sendiri menjadi saksi bahwa kegiatan contek-mencontek merupakan sesuatu yang wajar. Bahkan dalam arti tertentu, karena sudah terbiasanya maka tidak dirasakan lagi ada yang tidak beres dalam kegiatan contek mencontek ini. Dalam tingkat lebih tinggi, misalnya, dalam tingkat sekolah, demi tujuan praktis menaikkan mutu sekolah. Kecurangan itu telah terlembaga melalui pembentukan panitia khusus sebagai tim sukses UN.
Tahu Sama Tahu
Kode utama bagi seluruh kecurangan adalah tahu sama tahu. Para pengawas sudah memahami istilah tahu sama tahu. Ya, istilah tahu sama tahu ini menjadi satu sarana komunikasi ampuh. Tentu saja, beberapa guru yang mashih memiliiki hati nurani merasa terpojok dengan situasi ini. Namun, mereka tidak dapat protes karena lingkungan tidak mendukung. Di beberapa komunitas guru, mereka yang melaporkan kecurangan malah disingkirkan oleh rekan kerjanya sendiri. Ia dicap sebagai individu yang tidak mampu menjaga nama baik korp guru dan sekolah.
Istilah mensukseskan UN jika diucapkan oleh pejabat pendidikan berarti mempergunakan segala cara agar anak berhasil dalam UN, bahkan kalau perlu melakukan kecurangan. Tindakan seperti ini bukan saja aksidental, tapi didukung oleh kebijakan yang sifatnya struktural. Kecurangan struktural ini terjadi, misalnya dalam penentuan pengawas antarsekolah dengan memalsukan data mereka. Di ibukota misalnya, para pengawas yang sehari-harinya mengajar pelajaran Ilmu Alam di sekolah mendadak berubah dalam surat tugas itu menjadi guru yang mengajar mata pelajaran Ilmu Sosial.
Kecurangan itu begitu terstruktur, didukung oleh penggunaan kewenangan kekuasaan sehingga para guru merasa tidak ada yang keliru. Struktur dan sistem pendidikan kita di tingkat paling bawah ternyata tidak mendukung terlaksananya nilai-nilai kejujuran yang dulu dianggap sebagai nilai agung yang perlu diajarkan di sekolah. Nilai kejujuran telah tergeser digantikan oleh nilai efektivitas dan efisiensi. Jika mencontek itu efisien dan efektif, buat apa masih perlu nilai kejujuran di sekolah yang malah tidak efektif bagi kelangsungan pendidikan seseorang?
Oleh karena itu menjadi guru pembawa nilai kejujuran di zaman sekarang merupakan sebuah tantangan. Sekarnag, lebih daripada di masa lampau, guru sesungguhnya memiliki peranan yang sangat penting di dalam masyarakat. Namun situasi, keadaan, konstelasi sosial, politik, ekonomi, dan kultural berkaitan dengan citra guru yang tampil dalam masyarakat rupanya semakin mengasingkan guru dari hakikat dan eksistensinya sebagai pelaku perubahan dan pembentukan karakter dalam masyarakat. Zaman berubah, namun guru sepertinya tetap berada di tempat.
Selengkapnya...

Nilai Kejujuran

Berikut ini beberapa renungan seputar kejujuran, kami memandang penting untuk disampaikan agar ia menjadi jalan hidup orang-orang yang jujur dan perilaku orang-orang beriman. Betapa butuhnya kita untuk merenungkan aib diri kita, serta kekurangan kita dalam hal kejujuran ini. Sisi kejujuran yang begitu penting telah menjadi fenomena kelemahan manusia di masa ini, sehingga telah tersebar di kalangan mereka lawan dari sikap jujur (dusta). Maka saya (penulis) dengan rasa senang hati menyusun tulisan ini -atas izin Allah - agar menjadi bahan renungan untuk kita semua.


Alangkah bagusnya ungkapan yang menggambarkan tentang kejujuran, sebagaimana bait berikut:

Kejujuran adalah satu keharusan atasmu
Walaupun dirimu terbakar oleh panasnya janji
Carilah olehmu keridhaan al-Maula
Celakalah orang yang membuat murka Allah
dan mencari ridho manusia


Renungan Pertama
(Tentang Definisi)
Kejujuran adalah lawan dari dusta dan ia memiliki arti kecocokan sesuatu sebagaimana dengan fakta. Di antaranya yaitu kata "rajulun shaduq (sangat jujur)", yang lebih mendalam maknanya daripada shadiq (jujur).
Al-mushaddiq yakni orang yang membenarkan setiap ucapanmu, sedang ash-shiddiq ialah orang yang terus menerus membenar-kan ucapan orang, dan bisa juga orang yang selalu membuktikan ucapannya dengan perbuatan.
Di dalam al-Qur'an disebutkan (tentang ibu Nabi Isa), "Dan ibunya adalah seorang”shiddiqah." (Al-Maidah: 75). Maksudnya ialah orang yang selalu berbuat jujur. (Lisanul Arab 10/193-194)
Kejujuran merupakan simbol Islam dan neraca keimanan, pondasi agama, dan menjadi tanda kesempurnaan orang yang memiliki sifat ini. Ia menempati kedudukan yang tinggi di dalam agama dan dalam urusan dunia. Dengan kejujuran akan terpilah orang yang beriman dan orang munafik, terpilih penghuni surga dari penduduk neraka. Dengannya seorang hamba akan dapat meraih kedudukan al-Abrar (orang baik), dan dengannya akan men-dapatkan keselamatan dari api neraka.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam disifati dengan "ash-shadiqul amin" (jujur dan terpercaya) , dan sifat ini telah diketahui oleh orang Quraisy sebelum beliau diutus menjadi rasul.
Demikian pula Nabi Yusuf ’alaihis salam juga disifati dengannya, sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala,

يُوسُفُ أَيُّهَا الصِّدِّيقُ
(Setelah pelayan itu berjumpa dengan Yusuf dia berseru),"Yusuf, hai orang yang amat dipercaya." (QS.Yusuf:46)
Khalifah Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu juga
mendapatkan julukan ini (ash-shiddiq).
Ini semua menunjukkan hawa kejujuran merupakan salah satu perilaku kehidupan terpenting para rasul dan pengikut mereka.
Dan kedudukan tertinggi sifat jujur adalah "ash-shiddiqiyah" Yakni tunduk terhadap rasul secara utuh (lahir batin) dan diiringi keikhlasan secara sempurna kepada Pengutus-Nya (Allah subhanahu wata’ala).
Imam Ibnu Katsir berkata, "Jujur merupakan karakter yang sangat terpuji, oleh karena itu sebagian besar shahabat tidak pernah coba-coba melakukan kedustaan baik pada masa jahiliyah maupun setelah masuk Islam".
Kejujuran merupakan ciri keimanan, sebagaimana pula dusta adalah ciri kemunafikan, maka barang siapa jujur dia akan beruntung. (Tafsir Ibnu Katsir 3/643)
Renungan ke Dua
(Al-Qur'an dan Kejujuran)

Al-Qur'an menyebutkan sifat jujur dalam banyak ayat serta menganjurkan kepada kejujuran, dan bahwa ia merupakan buah dari ikhlas dan takwa.

Di antara ayat-ayat tersebut adalah:

1. Firman Allah subhanahu wata’ala artinya,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ وَكُونُواْ مَعَ الصَّادِقِينَ
"Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.” (QS. At-Taubah:119)
Maksudnya ialah; "Jadilah kalian semua bersama dengan orang-orang yang jujur d
alam ucapan mereka, dalam perbuatan dan segala keadaan mereka. Mereka adalah orang-orang yang yang ucapannya jujur, perbuatannya dan keadaannya tiada lain kecuali kejujuran semata, bebas dari kemalasan, kebosanan, selamat dari tujuan-tujuan yang buruk, dan selalu memuat keikhlasan dan niat yang baik. (Tafsir Ibnu Sa’di hal 355)

2. Firman Allah subhanahu wata’ala artinya,

يَجْزِيَ اللَّهُ الصَّادِقِينَ بِصِدْقِهِمْ
"Supaya Allah memberikan balasan kepada orang-orang yang benar itu karena kebenarannya." (QS
. al-Ahzab:24)
Yakni mereka memperoleh semua itu dengan sebab kejujuran mereka dalam ucapan, keadaan dan interaksi mereka dengan Allah subhanahu wata’ala, serta kesesuaian mereka antara lahir dengan batinnya.( Tafsir Ibnu Sa’di hal 661)
3. Firman Allah subhanahu wata’ala artinya,

قَالَ اللّهُ هَذَا يَوْمُ يَنفَعُ الصَّادِقِينَ صِدْقُهُمْ
"Allah berfirman, "Ini adalah suatu hari yang bermanfaat bagi orang-orang yang benar kebenaran mereka." (QS. al-Maidah [5]:119)
Kejujuran mereka ketika di dunia akan membe
rikan manfaat kepada mereka di hari Kiamat. Dan tidak ada sesuatu yang bermanfaat bagi seorang hamba pada hari Kiamat serta tidak ada yang menyelamatkannya dari adzab Allah kecuali kejujuran.
4. Firman Allah subhanahu wata’ala artinya,

الَّذِينَ آمَنُواْ أَنَّ لَهُمْ قَدَمَ صِدْقٍ عِندَ رَبِّهِمْ
"Dan gembirakanlah orang-orang beriman bahwa mereka mempunyai kedudukan yang tinggi (qadama shidqin) di sisi Rabb mereka." (QS.Yunus [10]:2)
Maksudnya yaitu keimanan yang benar (jujur), bahwasannya mereka kelak ak
an mendapatkan "qadama shidqin" yakni balasan yang tak terhingga, pahala yang amat banyak di sisi Rabb mereka dengan sebab apa yang dulu pernah mereka lakukan berupa amal shalih dan kebenaran (jujur). (Tafsir Ibnu Sa’di hal 661)
Ibnu Abbas z berkata, "Qadama shiqin" maknanya adalah rumah kejujuran (di surga, red)," dan diriwayatkan darinya juga, "Pahala yang baik karena perbuatan mereka dahulu (di dunia) yang baik." (Al-Jami’ Liahkamil Qur’an 8/306)

5. Firman Allah subhanahu wata’ala artinya,

وَالَّذِي جَاء بِالصِّدْقِ وَصَدَّقَ بِهِ أُوْلَئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ
"Dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan membenarkannya, mereka itulah orang-orang yang bertaqwa.” (QS. Az-Zumar [39]:33)
Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, "Kejujuran saja belum cuku
p bagimu, bahkan merupakan keharusan untuk membenarkan (mempercayai) orang-orang yang jujur. Amat banyak manusia yang jujur namun dia menolak untuk membenarkan (mempercayai) orang lain yang jujur, entah karena sombong atau karena hasad atau selain keduanya." (Madarij as-Salikin 1/306)

6. Allah subhanahu wata’ala menyifati Diri-Nya dengan kejujuran dan kebenaran, sebagaimana firman-Nya;

قُلْ صَدَقَ اللّهُ فَاتَّبِعُواْ
"Katakanlah, "Benarlah (apa yang difirmankan) Allah".
(QS. Ali Imran[3]:95).

Dan juga f
irman-Nya,

وَمَنْ أَصْدَقُ مِنَ اللّهِ حَدِيثاً
"Dan siapakah yang lebih benar perkataan(nya) daripada Allah."
(QS. An-Nisa' [4]:87)

7. Allah subhanahu wata’ala menyebutkan tentang:


"qadama shidqin", "lisana shidiqin", "maq'ada shidqin" dan juga "mudkh
ala/mukhraja shidqin".

Penjelasannya adalah sebagai berikut;

1. Firman Allah subhanahu wata’ala artinya,

وَبَشِّرِ الَّذِينَ آمَنُواْ أَنَّ لَهُمْ قَدَمَ صِدْقٍ عِندَ رَبِّهِمْ
"Dan gembirakanlah orang-orang beriman bahwa mereka mempunyai kedudukan yang
tinggi (qadama shidqin) di sisi Rabb mereka".
(QS.Yunus [10]:2)

Ibnu Abbas berkata radhiyallahu ‘anhu (sebagai-mana tersebut di atas), "Makna qadama shidqin ialah rumah kejujuran, disebabkan oleh perbuatan mereka yang telah lalu (di dunia)."

2. Firman Allah subhanahu wata’ala artinya,

وَوَهَبْنَا لَهُم مِّن رَّحْمَتِنَا وَجَعَلْنَا لَهُمْ لِسَانَ صِدْقٍ عَلِيّاً
"Dan Kami anugerahkan kepada mereka sebagian dari rahmat Kami dan Kami jadikan mereka buah tutur yang baik lagi tinggi (lisana shidqin)."
(QS.
Maryam [19]:50)

Diriwayatkan juga dari Ibnu Abbas i]radhiyallahu ‘anhu, bahwa makna firman Allah "lisana shidqin" adalah pujian-pujian yang baik.

3. Firman Allah subhanahu wata’ala artinya,

إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَنَهَرٍفِي مَقْعَدِ صِدْقٍ عِندَ مَلِيكٍ مُّقْتَدِرٍ
"Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa itu di dalam taman-taman dan sungai-sungai, di tempat yang disenangi (maq'adi shidqin) di sisi (Rabb) Yang Maha Berkuasa.”
(QS. Al-Qamar [54]:54-55)

Makna "maq'adi shidqin" yaitu majlis (temp
at duduk) yang haq yang tidak ada kesia-siaan dan ucapan kotor di dalamnya yakni surga. (Al-Jami’liahkam Al-Qur’an 17/150)

4. Firman Allah subhanahu wata’ala artinya,

وَقُل رَّبِّ أَدْخِلْنِي مُدْخَلَ صِدْقٍ وَأَخْرِجْنِي مُخْرَجَ صِدْقٍ
Dan katakanlah:
"Ya Tuhan-ku, masukkanlah aku secara masuk yang benar dan keluarkanlah (pula) aku secara keluar yang benar"
(QS. Al-Israa' [17]: 80)
Artinya adalah "Jadikan permulaan (mulai) dan pengakhiran (selesai) dari segala sesuatu adalah dalam rangka ketaatan kepada-Mu, dan dalam keridhaan-Mu." Ini disebabkan karena memuat keikhlasan dan kesesuaian dengan apa yang diperintahkan. (Tafsir Ibnu Sa’di hal 465)
Imam Ibnul Qayyim berkata, "Kelima macam ini (yang tersebut di atas, red) merupakan hakikat kejujuran, yaitu kebenaran yang berkesinambungan, terhubung dengan Allah subhanahu wata’ala dan sampai kepada-Nya, yaitu segala sesuatu yang sesuai dengan perintah Allah dan dilakukan karena-Nya berupa ucapan dan perbuatan.”
Maka balasan dari semua itu di dunia dan di akhirat adalah (taufik untuk) masuk (mulai) perbuatan dengan benar dan keluar (selesai) darinya dengan benar, yaitu dari awal hingga akhirnya adalah haq, eksist, dan dengan petunjuk Allah serta dalam rangka mencari keridhaan-Nya. (Madarij as-Salikin 2/270). Wallahu a'lam.

Sumber: 
Nurisfm dalam Majalah “Al Jundi Al Muslim” No.121 Ramadhan 1420, oleh Syaikh Sulthan Fuad Al-Thubaisyi. bagian ke 1 dari 4 edisi.
Selengkapnya...

Jumat, 13 Mei 2011

Belajar Matematika

Problem:
1. If 2x + y = 13 and x + 2y = 11, what is the value of x + y?
2. Determine the units digit of the integer equal to 9 + 92 + 93 + 94.
(The units digit of an integer is its rightmost digit. For example, the units digit of the integer 1234 is 4.)
Answer ?

Solution 1
Adding the two equations gives (2x + y) + (x + 2y) = 13 + 11 or 3x + 3y = 24.
Thus, x + y = 1/3(24) = 8.
Solution 2
We note that 9 + 92 + 93+ 94 = 9(1 + 91) + 93(1 + 91) = (9 + 93)(1 + 9) = 10(9 + 93).
Therefore, 9 + 92 + 93 + 94 is an integer that is divisible by 10, so its units digit is 0.
Selengkapnya...

Antara Ayah, Anak dan Burung Gagak

Pada suatu petang seorang tua bersama anak mudanya yang baru menamatkan pendidikan tinggi duduk berbincang-bincang di halaman sambil memperhatikan suasana di sekitar mereka.
Tiba-tiba seekor burung gagak hinggap di ranting pokok berhampiran. Si ayah lalu menuding jari ke arah gagak sambil bertanya,
“Nak, apakah benda itu?”


“Burung gagak”, jawab si anak.
Si ayah mengangguk-angguk, namun sejurus kemudian sekali lagi mengulangi pertanyaan yang sama. Si anak menyangka ayahnya kurang mendengar jawabannya tadi, lalu menjawab dengan sedikit kuat,
“Itu burung gagak, Ayah!”
Tetapi sejurus kemudian si ayah bertanya lagi pertanyaan yang sama.
Si anak merasa agak keliru dan sedikit bingung dengan pertanyaan yang sama diulang-ulang, lalu menjawab dengan lebih kuat,
“BURUNG GAGAK!!” Si ayah terdiam seketika.
Namun tidak lama kemudian sekali lagi sang ayah mengajukan pertanyaan yang serupa hingga membuat si anak hilang kesabaran dan menjawab dengan nada yang kesal kepada si ayah,
“Itu gagak, Ayah.” Tetapi agak mengejutkan si anak, karena si ayah sekali lagi membuka mulut hanya untuk bertanya hal yang sama. Dan kali ini si anak benar-benar hilang sabar dan menjadi marah.
“Ayah!!! Saya tak tahu Ayah paham atau tidak. Tapi sudah 5 kali Ayah bertanya soal hal tersebut dan saya sudah juga memberikan jawabannya. Apa lagi yang Ayah mau saya katakan????
Itu burung gagak, burung gagak, Ayah…..”, kata si anak dengan nada yang begitu marah.
Si ayah lalu bangun menuju ke dalam rumah meninggalkan si anak yang kebingungan.
Sesaat kemudian si ayah keluar lagi dengan sesuatu di tangannya. Dia mengulurkan benda itu kepada anaknya yang masih geram dan bertanya-tanya. Diperlihatkannya sebuah diary lama.
“Coba kau baca apa yang pernah Ayah tulis di dalam diary ini,” pinta si Ayah.
Si anak setuju dan membaca paragraf yang berikut.
“Hari ini aku di halaman melayani anakku yang genap berumur lima tahun. Tiba-tiba seekor gagak hinggap di pohon berhampiran. Anakku terus menunjuk ke arah gagak dan bertanya,
“Ayah, apa itu?”
Dan aku menjawab,
“Burung gagak.”
Walau bagaimana pun, anakku terus bertanya soal yang serupa dan setiap kali aku menjawab dengan jawaban yang sama. Sehingga 25 kali anakku bertanya demikian, dan demi rasa cinta dan sayangku, aku terus menjawab untuk memenuhi perasaan ingin tahunya.
“Aku berharap hal ini menjadi suatu pendidikan yang berharga untuk anakku kelak.”
Setelah selesai membaca paragraf tersebut si anak mengangkat muka memandang wajah si Ayah yang kelihatan sayu. Si Ayah dengan perlahan bersuara,
“Hari ini Ayah baru bertanya kepadamu soal yang sama sebanyak 5 kali, dan kau telah hilang kesabaran serta marah.”
Lalu si anak seketika itu juga menangis dan bersimpuh di kedua kaki ayahnya memohon ampun atas apa yg telah ia perbuat.

PESAN:
Jagalah hati dan perasaan kedua orang tuamu, hormatilah mereka.
Sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangimu di waktu kecil.
Kita sudah banyak mempelajari tuntunan Islam apalagi berkenaan dengan berbakti
kepada kedua orang tua.Tapi berapa banyak yang sudah dimengerti oleh kita apalagi diamalkan???
Ingat! ingat! Banyak ilmu bukanlah kunci masuk syurganya Allah.
SEBARKAN ke teman anda jika menurut anda catatan ini bermanfaat….
Author : PercikanIman.org
Selengkapnya...

Apakah Aktifitas kita bernilai Ibadah?

Oleh : Abu Hanifah. H
Mungkin kita bertanya kenapa pertanyaan di atas timbul dan apakah benar semua aktivitas kita bernilai pahala sampai hal-hal yang sepele ? Sudah menjadi sunatullah bahwa semua makhluk di jagat raya ini bergerak mengikuti rotasi kehidupan baik itu benda mati maupun hidup. Dan manusia dengan keutamaan penalarannya (baca-akal) mampu mengewenjatahkan sunatullah ini dengan beragam aktivitas kehidupan untuk menopang kehidupannya.

Pengedepanan akal sebagai standar melakukan aktivitas memberikan dampak positif bagi manusia namun lebih banyak memberikan dampak negatifnya. Disinilah peranan agama yang membingkai akal didalam memformat aktivitas kehidupan dengan norma-norma Ilahi sehingga tidak keluar dari jalur penciptaannya.
'Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam, (QS. 6:162)

Aktivitas akan dikatakan bernilai ibadah bila memiliki dua pondasi utama, yaitu:
Menghadirkan dan meluruskan niat didalam segala aktivitas karena Allah swt. “sesunguhnya amal itu tergantung niatnya...”

Selaras dengan Syare'at ( Al Qur`an dan Sunah ). ' barang siapa yang melakukan suatu aktivitas yang tidak diatur oleh urusan kami ( agama ) maka aktivitas itu tertolak.
Dua pondasi ini saling terkait dan tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Seorang 'abid haramain, Fudail bin 'Iyad berkata : 'Sesungguhnya amal bila dikerjakan dengan ikhlas karena Allah tapi tidak benar menurut tuntunan Al Qur`an dan As Sunah maka tertolak, sebaliknya amal yang dikerjakan dengan benar tapi tidak diiringi keikhlasan maka akan tertolak juga'.

Dari pengutaraan Fudail bin 'Iyad diatas menjelaskan bahwa segala aktivitas yang manusia lakukan tidak akan diterima oleh Allah yang berarti tidak bernilai ibadah bila tidak menyertakan dua pondasi diatas. Suatu aktivitas yang bermanfaat baik bagi individu, masyarakat serta negara yang dilakukan seorang muslim merupakan kontribusi terbaik bagi kebangkitan peradaban Islam bahkan menunjukan kredibilitas keiltizamannya terhadap Islam sebagaimana sabda Rosulullah : 'Sebagian dari baiknya keislaman seseorang ialah meninggalkan sesuatu aktivitas yang tidak berguna baginya'. H.R. Tirmidzi.

Oleh karena itu marilah kita mulai aktivitas kita dengan ikhlas dan mengikuti petunjuk Ilahi !! jauhilah segala aktivitas yang tidak memberikan manfaat serta menyia-yiakan waktu dan umur, bukankah Imam Syahid Hasan Al Banna pernah berwasiat pada kita,'Kewajiban itu lebih banyak daripada waktu yang anda miliki. Maka bantulah orang lain supaya memanfaatkan waktunya untuk menunaikan kewajibannya'.
Wallu'alam bish showab.


Selengkapnya...

jurnal multiple intelligence

A STUDY OF MULTIPLE INTELLIGENCES Selengkapnya...

Trik Mudah Membuat Read More

Lagi-lagi soal membuat fasilitas Read more.. atau Selengkapnya.. pada template baru (XML), topik ini rupanya yang paling banyak di baca dan di minati oleh para blogger baru. Hal ini terlihat dari banyaknya komentar yang masuk pada artikel tersebut, ada yang girang karena sudah merasa berhasil dan ada juga yang sedikit kecewa karena masih menemui kegagalan. 
Dengan masih adanya kegagalan-kegagalan tersebut, maka dapat di tarik kesimpulan bahwa metode yang saya sampaikan ternyata masih kurang untuk di pahami. Dari itu tentu harus di pikirkan cara yang tepat dalam penyampaian suatu panduan. Beberapa waktu yang lalu ada sebuah komentar yang masuk pada salah satu artikel saya (artikel yang mana saya lupa dan sedikit malas untuk membuka dokumen komentar) bahwa metoda penyampaian tersebut sangatlah mudah untuk di pahami, maka pada kesempatan kali ini saya akan mencoba metoda tersebut pada artikel membuat fungsi Read more.. atau Selengkapnya..

Saran saya, ketika anda melakukan Editting pada kode template, sebaiknya jangan memakai browser Internet Explorer terutama Internet Explorer 6, pakailah browser lain semisal FireFox ataupun Opera. Bagi yang belum mempunyai browser FireFox bisa mendownloadnya secara gratis di sini! dan untuk Opera bisa mendownloadnya di sini!, Kenapa jangan memakai Internet Explorer? ini merupakan pengalaman pribadi saya ketika melakukan editting sering menemukan pesan error ketika memakai IE, dan apabila memakai browser lain pesan Error tersebut tidak muncul (proses edtting sukses), dan saya pernah membaca di blogger forum banyak yang melaporkan isu ini dan pihak blogger sendiri menyarankan untuk sementara memakai browser lain selain IE (maaf lupa catat alamat link nya). 
Bagi yang belum sukses membuat fungsi read more..., coba ikuti langkah berikut ini : 
Langkah #1 
  • Sign in di blogger dengan id anda.


  • Klik Pengaturan


  • Klik Format


  • Pada layar paling bawah, ada text area kosong disamping tulisan Template Posting, isi tesxt area kosong tersebut dengan kode di bawah ini :






  • Klik tombol Simpan Pengaturan

Pemasangan kode ini di maksudkan agar pada saat posting artikel, kode tersebut langsung muncul tanpa harus menuliskan terlebih dahulu, jadi membantu kita agar tidak harus selalu mengingat kode tersebut. 

Langkah #2 
  • Klik menu Dasboard


  • Klik Tata Letak


  • Klik tab Edit HTML


  • Klik tulisan Download Template Lengkap.


  • Silahkan save dulu template tersebut, ini di maksudkan untuk mengurangi resiko apabila terjadi kesalahan ketika melakukan editting pada template, kita masih punya back up data untuk mengembalikannya seperti semula


  • Beri tanda centang pada kotak di samping tulisan Expand Template Widget , lihat gambar di bawah :


  • expand widget template 


  • Tunggu beberapa saat ketika proses sedang berlangsung


  • Silahkan anda cari kode berikut pada kode template milik anda :



  • atau kode di bawah ini (sama saja) ; 



  • Hapus kode diatas, lalu ganti dengan kode di bawah ini (klik pada tombol untuk menandai):




  • Klik tombol Simpan Template 
  • Selesai.

Cara Posting Artikel 
  • Klik menu Posting


  • Klik menu Edit HTML, maka secara otomatis tampak kode yang telah kita setting tadi, yakni :






  • Tuliskan artikel yang ingin tampak pada blog sebelum kode :






  • Tulis keseluruhan sisa artikel sesudah kode di atas tadi dan sebelum kode :






  • Klik tombol bertuliskan MEMPUBLIKASIKAN POSTING
Selengkapnya...