Oleh Ferry Ferdianto, S.T., M.Pd.
Tujuh puluh tahun sudah RRI
mengawal Negara Kesatuan Republik Indonesia, tugasnya dalam memberikan
pelayanan informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol dan perekat
sosial, serta melestarikan budaya bangsa untuk kepentingan seluruh lapisan
masyarakat melalui penyelenggaraan penyiaran radio yang menjangkau seluruh
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
RRI yang secara resmi
didirikan pada tanggal 11 September 1945 yang merupakan bentukan pemerintahan
Jepang, RRI adalah satu-satunya radio yang menyandang nama negara yang
siarannya ditujukan untuk menyatukan bangsa dan menyelematkan negara. Pada saat
proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, RRI memegang peranan sangat penting
dimana kemerdekaan Indonesia disebarluaskan keseluruh wilayah negara Indonesia
dalam jangkauan siaran radio, dan naskah teks proklamasi terus dikumandangkan
lewat siaran radio selama kurang lebih lima belas menit. Hal ini mengakibatkan
seluruh rakyat Indonesia mengetahui tentang kondisi terbaru bahwasannya
Indonesia telah merdeka.
Tugas pokok yang dibebankan
kepada RRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI)
sesuai dengan PP.12/2005. Ps. 4 bukan merupakan tugas yang mudah. Banyaknya
radio swasta yang bermunculan dengan menyuguhkan berbagai acara kreatif dan
variatif merupakan tantangan tersendiri dari RRI dalam menarik hati para
pendengar, ditambah lagi dengan tidak ada kewajiban dari radio swasta untuk
menyiarkan berita RRI, sehingga terkesan RRI semakin jauh dari para
pendengarnya.
Besarnya
tugas dan fungsi RRI yang diberikan oleh negara melalui UU no 32 tahun 2002
tentang Penyiaran, PP 11 tahun 2005 tentang Lembaga Penyiaran Publik, serta PP
12 tahun 2005, RRI dikukuhkan sebagai satu-satunya lembaga penyiaran yang dapat
berjaringan secara nasional dan dapat bekerja sama dalam siaran dengan
lembaga penyiaran Asing.
Bagi
masyarakat yang tinggal di daerah pedalaman, dimana siaran radio swasta belum
ada, maka RRI mungkin merupakan satu-satunya siaran radio yang dapat ditangkap,
sehingga RRI merupakan siaran radio primadona. Kesempatan inilah yang dapat
dimanfaatkan RRI dalam penyebarluasan informasi dari pemerintahan pusat sampai
pada pemerintahan di berbagai daerah, bahkan sampai dengan daerah terpencil.
Perubahan berbagai kebijakan yang dilakukan pemerintah dapat secara cepat
diketahui oleh pemerintahan daerah dan seluruh rakyat Indonesia.
Kesinergisan
yang diciptakan antara RRI dengan pemerintah merupakan satu langkah yang sangat
membantu pemerintah dalam mensosialisasikan seluruh kebijakan-kebijakan
pemerintah, sehingga dapat secara cepat dapat diketahui oleh seluruh masyarakat
Indonesia. Tidak adanya muatan politik dalam tubuh RRI atau dukungan terhadap
salah satu pihak partai politik, menjadikan RRI secara santai menyebarluaskan
informasi keseluruh para pendengarnya tanpa adanya rasa takut terhadap ancaman
dari luar.
Dengan sifatnya yang netral
tidak memihak pihak manapun menjadikan berita yang disampaikan kepada
masyarakat akurat dalam pemberitaan dan dapat dipertanggungjawabkan dalam
penyampaian, sehingga dapat menjadi acuan dan sarana kontrol sosial masyarakat
dengan memperhatikan kode etik jurnalistik/kode etik penyiaran. RRI juga memberikan
kesempatan kepada masyarakat untuk menyampaikan informasi kepada pendengar lain
melalui program partisipasi publik, sehingga berita terkini yang terjadi di
masyarakat dapat tersampaikan dengan cepat.
Berita dari
setiap daerah yang disajikan oleh RRI masing-masing wilayah sangat membantu
pemerintah dalam memantau perkembangan dan kendala yang terjadi di daerah,
sehingga pemerintah pusat tidak perlu menunggu lama untuk melakukan tindakan dan
mengambil kebijakan yang diperlukan berdasar kepada berita daerah dari
masing-masing RRI. Penyajian berita daerah yang menggunakan bahasa lokal
menjadikan Indonesia kaya akan budaya daerah, kekayaan budaya ini sangat perlu
dilestarikan walaupun perkembangan ilmu dan teknologi berubah sangat pesat.
Menghadapi
perkembangan teknologi yang pesat, pada usianya yang ke 70 RRI turut
meningkatkan eksistensinya dengan dikeluarkannya aplikasi radio pada sistem
android atau smartphone yaitu RRI play, yang dapat didownloads secara gratis.
Dengan adanya RRI play menjadikan RRI semakin dekat dengan para pendengarnya
dimanapun mereka berada. Selain aplikasi RRI Play RRI juga mengeluarkan online
streaming yang bisa didengarkan oleh para pendengar yang selalu bersentuhan
dengan dunia maya.
Bagi para
perantau yang sedang berada pada daerah rantauan dapat mengobati kerinduannya
terhadap kampung halaman dengan mendengarkan siaran RRI daerahnya masing-masing
dengan ciri khas daerahnya, hal ini difasilitasi oleh RRI play ataupun lewat
RRI online streaming.
Perkembangan
media yang dilakukan oleh RRI merupakan bukti nyata bahwasannya dalam mengawal
seluruh kebijakan yang dikeluarkan pemerintah terutama dalam masalah
sosialisasi, dan mempersiapkan para generasi muda penerus bangsa RRI masih tetap
eksis tak lekam ditinggal zaman.
Pada hari bakti yang ke 70 banyak
kegiatan bakti sosial kepada masyarakat di seluruh nusantara, kegiatan donor
darah, jalan santai, pemilihan bintang radio indonesia dan masih banyak bakti
yang lainnya untuk negeri yang diselenggarakan oleh seluruh RRI di
masing-masing daerah.
Pemilihan bintang radio yang
menjadi kegiatan favorit di kalangan generasi muda yang mempunyai talenta di
bidang tarik suara, merupakan satu langkah positif dari pihak RRI dalam
menjaring para pendengar dikalangan para pemuda penerus bangsa. Wadah lain yang
yang disediakan RRI adalah dengan adanya programa 2 RRI yang merupakan
merupakan Pusat siaran kreatifitas anak muda. Sehingga RRI tidak hanya
menyiarkan berita, yang membuat para generasi muda enggan untuk mendengarkan
siaran radio.
Selaku generasi muda kita
haruslah berbangga dengan kehadiran RRI yang memiliki komitmen tinggi dalam
melakukan siaran dengan tetap memperhatikan kearifan lokal daeranya
masing-masing, tetapi selalu mengikuti perkembangan teknologi dan informasi.
Dirgahayu Radio Republik Indonesia
“Sekali di Udara Tetap di Udara”
Dimuat di koran Radar Cirebon Selasa, 15 September 2015
Selengkapnya...
Dimuat di koran Radar Cirebon Selasa, 15 September 2015