Senin, 13 Juli 2015

MULAI TAHUN 2016, PEMERINTAH MERUBAH SISTEM REKRUTMEN CPNS GURU !!

Assalamualaikum Wr. Wb. Selamat malam bapak dan ibu sekalian. Salam hangat dan sejahtera untuk kita semua.
Mulai tahun 2016 Kemendikbud dan KemenPAN-RB merubah sistem rekrutmen CPNS Guru. Syarat untuk menjadi guru PNS .wajib mengikuti program sarjana mengajar di daerah terluar, tertinggal, dan terdepan (SM3T) serta pendidikan asrama.
Direktur Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Dirdiktendik) Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Supriadi Rustad mengatakan, pada prinsipnya sarjana guru yang ingin melamar menjadi PNS wajib lulus program pendidikan profesi guru (PPG).
Nah programPPG ini wujudnya adalah praktek mengajar di daerah pedalaman (SM3T) dan pendidikan di asrama.
Supriadi menuturkan selama ini untuk menjadi PNS guru tidak ada seleksi. “Yang ada seleksi CPNS baru. Bukan seleksi guru,” katanya di sela pembukaan pameran foto aktifitas guru SM3T di kantor Kemenristekdikti tadi malam.
Celakanya lagi ada orang yang memilih jadi guru, karena tidak diterima melamar kerja di mana-mana. Sehingga di lapangan banyak guru PNS yang bekerja tidak dengan kualifikasi sebagai seorang guru professional. Ujungnya proses pembelajaran tidak berjalan dengan baik.
Guru besar Universitas Negeri Semarang (Unnes) itu mengatakan, calon guru PNS harus orang-orang hebat.
“Dengan digembleng dulu dalam program SM3T dan kemudian pendidikan diasramakan,” tandasnya. Program SM3T ditambah dengan pendidikan asrama ini dijalankan calon guru selama dua tahun.
Melalui cara ini, Supriadi mengatakan jebolan program PPG tidak hanya memiliki kompetensi pedagogik atau keilmuan guru semata. Tetapi juga memiliki kompetensi kepribadian dan kepedulian sosial.
“Ketika sudah masa pendidikan asrama, juga bukan berarti enak-enakan saja,” katanya. Calon guru pada tahap ini dilatih disiplin waktu yang ketat.
Dengan sistem baru rekrutmen guru ini, maka pemerintah akan memetakan kebutuhan guru baru secara nasional. Kemudian Kemenristekdikti melalui kampus lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK) membuka seleksi peserta PPG. Jumlah yang diterima PPG ini disesuaikan dengan kebutuhan nasional.
Sarjana pendidikan maupun sarjana non pendidikan, seperti lulusan politeknik, boleh mendaftar seleksi PPG. Khusus untuk sarjana program diploma IV dari politeknik, diproyeksikan menjadi guru produktif di SMK sesuai dengan bidangnya.
Menurut Supriadi sistem baru rekrutmen guru ini mendapat sambutan positif dari kepala daerah. Sejumlah kepala daerah yang ketempatan atau menjadi tuan rumah SM3T, membuka formasi PNS guru untuk alumni SM3T. Supriadi mengatakan meskipun program SM3T ini dijalankan oleh pemerintah pusat, status guru PNS tetap ada di pemerintah daerah setempat.
Menteri Ristekdikti Muhammad Nasir mendukung program baru rekrutmen CPNS guru. Dia mengatakan program SM3T benar-benar menggembleng calon guru. “Mereka tidak hanya menunggu siswa datang ke sekolah. Tetapi sampai menjemput siswa di rumah-rumah supaya mau ke sekolah,” ujar mantan rektor Universitas Diponegoro itu.
Mendikbud Anies Baswedan juga mengisyaratkan perlu ada reformasi rekrutmen guru. Menurutnya selama ini rekrutmen guru begitu longgar. Siapa saja bisa menjadi guru, tanpa ada seleksi kompetensinya. Ujungnya pemerintah kesulitan dalam proses pembinaan dan pengawasannya. Dia sepakat jika rekrutmen guru diperketat dengan mendapatkan guru-guru yang berkualitas.
(dilansir dari situs : JPNN.COM)
Selengkapnya...

Rabu, 24 Juni 2015

Anak Buruh Miskin, Devi Lulusan dengan IPK 3,99

SOLO, (PRLM).- Nama Devi Triasari yang tertulis di ijazahnya, barangkali tidak mengesankan bahwa si pemilik nama hanyalah seorang gadis anak keluarga kurang mampu asal kota kecil Ngawi, Jawa Timur. Namun gadis hitam manis kelahiran 19 Desember 1991 itu, tidak mau kalah dari anak-anak orang berada dan dia memiliki prestasi seindah namanya.
Betapa tidak. Devi Triasari yang secara ekonomi serba dalam keterbatasan dan datang dari keluarga miskin di pedesaan, berhasil menorehkan prestasi luar biasa.
Dia menyelesaikan studi di Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret (FH-UNS) Solo, dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) nyaris sempurna, yaitu 3,99 hanya dalam waktu 3,5 tahun.
Berkat prestasi akademik setinggi itu untuk ukuran seorang mahasiswa strata satu, Devi Triasari layak menyandang predikat sebagai sarjana lulusan terbaik dan dengan masa studi tercepat.
Padahal, sosok intektual muda harapan masa depan itu, awalnya bukan berasal dari SMA yang memang bercita-cita meneruskan kuliah di universitas.
Sewaktu mendaftar di UNS, dia merupakan salah seorang calon mahasiswa yang berbekal ijazah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri I Ngawi.
"Saya lulus dari SMK Negeri 1 Ngawi tahun 2010. Tapi saya tidak langsung melanjutkan kuliah, karena bapak dan ibu saya tidak mampu membayar biaya kuliah. Sejak lulus SMK saya mendapat pekerjaan di bagian administrasi sebuah perusahaan kontraktor di Magetan. Selama setahun lebih saya bekerja untuk membantu ekonomi keluarga. Karena bapak saya hanya sebagai buruh dan ibu pembantu rumah tangga," ujarnya Devi lugu, didampingi ibunya, Ny. Karinem, seusai wisuda sarjana UNS, pekan lalu.
Dalam serba keterbatasan, Devi Triasari tetap menjaga semangatnya untuk dapat melanjutkan kuliah. Sambil bekerja itu, Devi bahkan menyatakan tetap memupuk keinginan besar untuk mengangkat derajat kehidupan keluarganya.
"Saya berpikir, untuk mengubah kehidupan kami yang serba terbatas perlu pendidikan tinggi. Akhirnya, setahun berikutnya saya mencoba mencari tempat kuliah yang tanpa mengeluarkan biaya. Kebetulan waktu itu ada pembukaan pendaftaran beasiswa Sampoerna dan saya pun mendaftar. Di luar dugaan, saya termasuk yang diterima, tapi akhirnya saya memutuskan tidak mengambilnya. Saya tetap pada keinginan kuliah dan saya mendaftar ke UNS melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) pada tahun 2011. Saya lulus dan diterima di Fakultas Hukum," tutur Devi dengan bahasa yang tertata. (Tok Suwarto/A-88)***
Selengkapnya...

Murid Lebih Cerdas di Sekolah yang Hijau

PRLM - Ingin mempunyai anak yang lebih pintar? Tanamlah lebih banyak pohon, rumput, dan belukar.
Penelitian baru dalam Proceedings of the National Academy of Sciences mengatakan murid-murid sekolah dasar yang belajar di sekolah-sekolah yang dikelilingi lingkungan hijau memiliki fokus dan daya ingat yang lebih baik daripada anak-anak yang belajar di lingkungan yang kurang ada tumbuhan.
Penelitian itu dilakukan terhadap 2.000 siswa berusia antara 7 dan 10 tahun di Barcelona, Spanyol.
Para pakar mengatakan penyebabnya adalah lebih sedikitnya kendaraan dan polusi, baik udara maupun suara, di sekitar sekolah, dan bahwa taman-taman dan lapangan rumput mendorong kegiatan fisik yang lebih banyak. (voa/A-88)***
Selengkapnya...

Selasa, 23 Juni 2015

Mahasiswa FKIP Unswagati yang lolos seleksi SM3T angkatan V tahun 2015

Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia
  1. Bambang Tori 110050030
  2. Elen Elinda 110050085
  3. Khomairoh 110050086
  4. Ali 110050109 5
  5. Okhy Arief Wahyudin 110050117
  6. Muhammad Saddam Husein 110050145
  7. Ono Darsono Dahuri 110050163
  8. Saeful Mustakim 110050212
  9. Mohammad Yazid Ruqash 110050213
Prodi Pendidikan Bahasa Inggris
  1. Gesty Vriska Septianita 110060349
  2. Umarah Muhadharah 110060449
  3. Riri Rismayantini 110060522
  4. Mia Amaliah 110060545
Prodi Pendidikan Matematika
  1. Susi Susanti 109070111
  2. Tri Kurnia Wulandari 109070125
  3. Asep Abdul Rohman 110070145
  4. Lian Yustriatin 110070189
  5. Erlita Wuryandari 109070201
  6. Astri Fitria Nur’ani 110070211
  7. Winda Indriani Nurillah 110070213
  8. Ikin Sodikin 110070216
  9. Lia Meilani 110070221
  10. Wahyuni Miftahani 110070277

Tahap Selanjutnya
20 – 23 Juni 2015 Tes Online di UPI
27 Juni 2015 Pengumuman hasil tes seleksi dan undangan wawancara di LPTK
3 – 5 Juli 2015 Seleksi Wawancara di LPTK dan prakondisi
Selengkapnya...

Jumat, 19 Juni 2015

4 Cara Ayah Bantu Kesuksesan Anak Perempuan di Masa Depan

KOMPAS.com - Selain ibu, peran ayah pun sangat diperlukan dalam pengasuhan anak. Sebab, sosok seorang ayah ternyata mampu membentuk karakter anak di masa depan saat ia beranjak dewasa nanti, khususnya anak perempuan. Berikut adalah empat perilaku seorang ayah yang mampu membantu kesuksesan anak perempuannya di masa mendatang. 

1. Citra tubuh
Sebuah studi yang dilakukan pada bulan Januari 2015 lalu menemukan bahwa anak-anak perempuan yang memiliki hubungan yang penuh kasih sayang, kepedulian, dan persahabatan dengan sang ayah, memiliki pandangan yang lebih sehat tentang makanan. 

Tidak hanya itu, anak-anak perempuan tersebut juga ternyata memiliki kepercayaan diri yang lebih baik. Sehingga, mereka pun memiliki kemungkinan yang lebih kecil untuk menderita gangguan makan ketimbang anak-anak perempuan yang memiliki hubungan yang kurang baik dengan sang ayah.

2. Kehidupan sosial 
Studi yang dipublikasikan pada jurnal Fathering menemukan bahwa anak-anak perempuan yang menikmati interaksi positif dan hangat bersama sang ayah pada usia kanak-kanak, terbukti memiliki kemampuan interpersonal yang lebih baik. 

Mengapa demikian? Para peneliti menemukan bahwa kecenderungan ini terjadi karena para ayah yang senantiasa menjaga tingkat kebahagiaan buah hati mereka ternyata mengajarkan rasa empati dan resiproksitas (reaksi terhadap teman) pada anak mereka. 

3. Kecerdasan
Sebuah riset yang dipublikasikan pada jurnal Evolution and Human Behavior menemukan bahwa melakukan aktivitas yang menstimulasi mental bersama ayah, seperti membaca, pergi ke museum, dan bermain dikaitkan dengan anak yang memperoleh tingkat kecerdasan lebih tinggi saat usia 11 tahun dan mampu bertahan hingga 42 tahun. Selama menikmati waktu bersama anak, ayah bisa membagi pengetahuannya kepada anak, sehingga membuat anak menjadi lebih cerdas.

4. Karier
Ternyata, tanpa disadari ayah pun berperan dalam karier anak perempuannya. Sebuah studi yang dipublikasikan pada jurnalPsychological Science menyebut bahwa anak perempuan yang tumbuh menyaksikan ayah membagi pekerjaan domestik dengan ibu cenderung memiliki tujuan karier yang lebuh tinggi dan menurunkan stereotip jender.
Penulis: Sakina Rakhma Diah Setiawan
Editor: Alvin Dwipayana
Sumberwomens health mag
Selengkapnya...

Selasa, 16 Juni 2015

Beasiswa Calon Dosen

Program Beasiswa Pendididikan Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) hadir lagi. Beasiswa ini ditujukan bagi lulusan sarjana (S1) terbaik (fresh graduate) di tanah air yang ingin menjadi dosen dengan menempuh pendidikan hingga doktor (S3) selama empat tahun. Beasiswa PMDSU ditawarkan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) yang pendaftarannya kini dibuka untuk Beasiswa PMDSU Batch II tahun akademik 2015/2016.
Perguruan tinggi penyelenggara Beasiswa PMDSU Batch II 2015, di antaranya Institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi Bandung, Universitas Airlangga, Universitas Andalas, Universitas Diponegoro, Universitas Sriwijaya, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, dan Universitas Sumatera Utara. Pelamar dapat memilih melanjutkan pendidikan di salah satu universitas tersebut.
Beasiswa PMDSU merupakan upaya pemerintah untuk mempercepat laju pertambahan jumlah doktor yang saat ini persentasenya masih terbilang rendah. Berbeda dengan beberapa program beasiswa Dikti lainnya, seperti BPP-LN atau BPP-DN yang khusus ditujukan bagi pelamar yang sudah berstatus dosen atau calon dosen, Beasiswa PMDSU terbuka bagi fresh graduate yang ingin menjadi dosen. Pendidikan S3 yang ditempuh bisa dilalui tanpa harus menjalani pendidikan magister terlebih dahulu dengan bimbingan promotor yang nantinya diusulkan pelamar saat pendaftaran.
Pembiayaan beasiswa PMDSU di antaranya meliputi biaya riset di kelompok peneliti/promotor (maksimum Rp 60 juta/per tahun), outsourcing fasilitas riset di dalam dan luar negeri, biaya seminar, biaya pendidikan (SPP/UKT), biaya hidup dan tunjangan mahasiswa, dan biaya administrasi.
Persyaratan umum:
1. Lulus S1 dalam tiga tahun terakhir
2. Memiliki IPK minimum 3.25
3. Mendaftar secara online melalui beasiswa.dikti.go.id/pmdsu
Pendaftaran:
Pelamar Beasiswa PMDSU dapat mendaftar secara online melalui laman Beasiswa PMDSU Dikti (beasiswa.dikti.go.id/pmdsu) mulai 25 Mei – 18 Juli 2015.
Selengkapnya...

Senin, 27 April 2015

Persyaratan untuk menjadi penerima Djarum Beasiswa Plus Tahun 2015/2016

UMUM :

    1. Sedang menempuh Tingkat Pendidikan Strata 1 (S1 Universitas) / Diploma 4 (D4 Politeknik) pada semester IV dari semua disiplin ilmu.
    2. IPK minimum 3.00 pada semester III.
    3. Dapat mempertahankan IPK minimum 3.00 hingga akhir semester IV.
    4. Aktif mengikuti kegiatan organisasi baik di dalam maupun di luar Kampus.
    5. Tidak sedang menerima beasiswa dari pihak lain.
    6. Mengisi Form Pendaftaran online di website ini.

  • ADMINISTRASI :
    1. PDF dari form pendaftaran online
    2. Satu lembar foto ukuran 4 x 6 cm berwarna memakai jas almamater.
    3. Fotocopy Kartu Mahasiswa.
    4. Transkrip Nilai sampai semester III yang telah dilegalisir.
    5. Surat keterangan aktif organisasi / Fotocopy sertifikat kegiatan organisasi yang pernah diikuti / Fotocopy Sertifikat Prestasi yang dimiliki.
    6. Surat keterangan dari kampus (Rektorat atau Fakultas )tidak sedang menerima beasiswa dari pihak lain.

  • PENDAFTARAN : 1 April 2015 - 31 Mei 2015
  • Daftar Perguruan Tinggi Program Djarum Beasiswa Plus
  •  
  • TES SELEKSI : 8 Juni 2015 - 23 Agustus 2015
  •  
  • VERIFIKASI : 24 Agustus 2015 - 30 Agustus 2015Memastikan kandidat yang lolos tes seleksi dapat mempertahankan IPK minimum 3.00 pada akhir semester IV.
  •  
  • PENGUMUMAN : 31 Agustus 2015
    Dapat dilihat di website ini dan juga tersedia di Bagian Kemahasiswaan Kampus.  
  •  
  • MASA AKTIF : 1 September 2015 - 31 Agustus 2016
Selengkapnya...

Rabu, 22 April 2015

FKIP Unswagati Ikuti Lomba Peringatan Hari Kartini

CIREBON – Peringatan hari kartini 21 April tahun ini tidak dilewatkan oleh pengurus IKU (Ikatan Keluarga Unswagati), Semua Anggota IKU diwajibkan mengenakan pakaian tradisional adat (kebaya) pada hari Selasa (21/4). Tidak hanya itu pengurus IKU juga menggelar beberapa perlombaan dalam peringatan hari kartini tahun ini.

Lomba cerdas cermat tentang kartini mengawali kegiatan lomba yang diselenggarakan pengurus IKU, dilanjutkan dengan lomba merias tumpeng yang diikuti oleh seluruh fakultas di lingkungan Unswagati termasuk FKIP yang diketuai oleh Ibu Hj. Sobihah Rasyad, Dra., M.Pd. beraneka ragam tumpeng yang disajikan dengan pengerjaan yang heboh yang menjadi kebiasaan ibu-ibu ikut memeriahkan pelaksanaan lomba.

Pemilihan ratu kebaya yang penilaiannya dilakukan selama pelaksanaan lomba merupakan kategori lomba terakhir yang dilaksanakan pada peringatan hari kartini tahun ini.
Kegiatan peringatan hari kartini yang diselenggarakan di aula Graha Widya Sabha Kampus 1 Unswagati ditutup secara resmi oleh Rektor Unswagati yang diakhiri dengan makan bersama tumpeng hasil kreasi para peserta. (pei).



Selengkapnya...

Minggu, 29 Maret 2015

Kabupaten Cirebon Darurat Guru


CIREBON – Kabupaten Cirebon darurat guru karena kurangnya jumlah guru. Sedikitnya 1.989 guru kelas untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) masih dibutuhkan untuk tingkat sekolah dasar (SD) di Kabupaten Cirebon.

Termasuk guru mata pelajaran PAI dan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK) yang berstatus PNS masih kurang.
“Tidak hanya di tingkat SD, untuk tingkat SMP, kita juga kekurangan guru mata pelajaran sebanyak 500 orang, sementara ada kelebihan guru mata pelajaran non-PNS sebanyak 340 orang,” kata Kadisdik Kab Cirebon, Asdulah Anwar saat menghadiri konsultasi publik program penataan dan pemerataan guru Kabupaten Cirebon bersama USAID di Ruang Paseban, Kamis (26/3).
Sementara untuk tingkat SD, Asdullah mengaku pihaknya masih membutuhkan ribuan guru. Dan persoalan ini pun akan dilaporkan pada Bupati Cirebon untuk kemudian dicarikan solusinya.
“Insyaallah nanti akan saya laporkan kepada bupati untuk persoalan ini dan harus dipecahkan bersama,” lanjutnya.
Dengan adanya bantuan dari USAID ini, kata Asdullah cukup membantu dan mendorong percepatan penataan dunia pendidikan.
“Memang untuk persoalan ini diperlukan adanya pengkajian dan penataan, dan dengan adanya program USAID ini sangatlah tepat untuk mempercepat penataan guru dan dunia pendidikan,” sambungnya.
Selain kekurangan guru, pemerintah Kabupaten Cirebon juga akan melakukan merger sekitar 86 sekolah dasar yang siswanya kurang dari 100 siswa.
Menurutnya, merger tersebut mengacu pada aturan yang ada, untuk tingkat sekolah dasar diketahui terdapat 86 sekolah dengan jumlah siswa di bawah 20 orang per rombongan belajar (rombel).
“Ada sekitar 86 sekolah dengan jumlah siswa di bawah 20 orang dalam satu rombel dan ini harus dimerger,” katanya.
Sementara itu, Koordinator USAID Provinsi Jawa Barat, Erna Inawati mengatakan, USAID akan melakukan analisis mengenai kebutuhan dan kondisi eksisting guru di Kabupaten Cirebon.
Pihaknya pun sangat mendorong kepala dinas untuk mengambil kebijakan sesuai dengan data yang ada.
“Berdasarkan analisis secara umum, SD kekurangan guru kelas dengan status PNS. Kalaupun ada penambahan guru honor tapi tetap kurang dan ini yang harus diatur oleh Dinas Pendidikan,” katanya.
Dia menambahkan, pihaknya tidak bisa memberikan kebijakan karena kebijakan ini hanya kewenangan kepala daerah.
Dan pihaknya hanya sebatas memberikan masukan dan melakukan anilisis dilapangan dengan data-data yang akurat.
“Data itu perlu, karena data ini sebagai acuan kepala dinas pendidikan untuk melakukan pembenahan,” katanya. (SHN)


Sumber : http://edukasi.fajarnews.com/read/2015/03/27/2125/kabupaten.cirebon.darurat.guru

Selengkapnya...

Kamis, 26 Maret 2015

FKIP Unswagati Mengajar di Udara




CIREBON – Mengajar merupakan salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh seluruh mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unswagati Cirebon, demikian pula halnya prodi pendidikan Bahasa Inggris. Sebelum mahasiswa melewati wisuda kesarjanaan mereka terus digebleng dalam hal menyampaikan materi / mengajarnya, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Walaupun lulusan FKIP tidak selamanya harus menjadi seorang guru.


Media radio (RRI Pro 1 Cirebon) dimanfaatkan dengan baik oleh mahasiswa pendidikan Bahasa Inggris untuk mengajarkan bahasa Inggris di udara. Pengajaran bahasa Inggris yang dikemas melalui siaran radio merupakan langkah pengajaran yang inovatif, hal ini disebabkan jangkauan dari siaran radio (RRI) sangat luas sehingga diharapkan banyak masyarakat yang terbantu dengan program yang dilaksanakan ini.

Hari rabu setiap pekannya merupakan waktu para mahasiswa bahasa Inggris untuk melakukan siaran di Pro 1 RRI Cirebon yang berlamat di jalan Brigjen Darsono no 22 Cirebon, berbagai tema disajikan dalam setiap siarannya,  para mahasiswa pendidikan bahasa inggris menjadi pengisi acaranya.

Pengajaran yang dilakukan menggunakan media radio ini diharapkan menjadikan para mahasiswa kreatif dalam mengambangkan pola pengajaran terhadap ilmunya masing-masing dan menjadi tantangan tersendiri. Selain itu siaran tidak hanya dapat dilakukan oleh prodi pendidikan bahasa inggris saja, melainkan seluruh prodi yang ada di FKIP Unswagati Cirebon.

Melihat peluang demikian, maka pihak Fakultas (FKIP) sedang mencoba mengadakan kerjasama secara resmi dengan pihak RRI Cirebon. Sehingga prodi yang lain dapat ikut berpartisipasi dalam program pengajaran di udara ini (pei).
Selengkapnya...

Jumat, 20 Maret 2015

Mata Kuliah Multimedia Pembelajaran

Bagi mahasiswa yang memerlukan bahan kuliah multimedia pembelajaran matematika silahkan kunjungi halaman web http://fkip-unswagati.ac.id pada laman E-Learning.

Anda terlebih dahulu harus register pada laman E-Learning, yang kemudian dilanjutkan pada bagian link pada bagian tersebut anda langsung dapat mendownloads materi yang diperlukan.

Semoga Bermanfaat
-- Sukses Selalu --
Selengkapnya...

Rektor dan Dekan FKIP Unswagati Monitoring PPL di 6 Sekolah


CIREBON-Untuk mengetahui perkembangan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati) Cirebon  dilakukan monitoring oleh pimpinan.  Rektor Unswagati Prof DR H Rochanda Wiradinata, MP bersama Dekan FKIP Unswagati Prof DR H Abdul Rozak, M.Pd, Rabu (11/3) melakukan monitoring ke 6 sekolah di Kabupaten Cirebon.
Keenam sekolah yang didatangi kedua guru besar tersebut, antara lain SMA Islam Al Azhar Cirebon, SMP dan SMK Wahidin Cirebon, SMP Negeri 5 Cirebon, SMAN 6 Cirebon dan SMAN 1 Cirebon.  Di SMA Islam Al Azhar, diterima oleh Kepala SMA Islam Al Azhar Drs H Abu Malik, M.Pd beserta guru dan praktikan di sekolah tersebut.
Kepala SMA Islam Al Azhar H Abu Malik menyapaikan bahwa praktikan dari Unswagati terus menunjukkan peningkatan dalam praktik mengajar. Dia juga mendorong agar para mahasiswa Unswagati tetap optimis karena diyakini mampu berkompetisi. “Saya juga alumni Unswagati, Insha Allah alumni Unswagati bisa bersaing,” katanya.
Selepas itu, berunjung di SMP dan SMk Wahidin. Diterima pihak yayasan, kepala sekolah dan guru serta praktikkan Rektor Prof Djohan—panggian akrabnya dan prof Rozak memberikan motivasi agar praktikkan terus meningkatkan kompetensinya. “Terus tingkatkan kompetensi mengajarnya,” pesan rektor.
Selepas berfoto bersama keduanya bertolak ke SMN 5 Cirebon. Disana diterima para guru pamong dan epala sekolahnya Kanti Rahayu, S.Pd MM. Perwakilan guru Fuji S, S.Pd mengaku mengaresiasi teknik dan metode pembelajaran dari praktikkan. “Ada hal-hal baru yang kami juga bisa belajar dari praktikkan. Termasuk bagaimana menggunakan media-media pembelajaran yang baru,” aku guru matematika  itu.
Menanggapi itu, Prof Djohan sangat apresiatif dengan adanya peran dari praktikan  yang memberikan warna baru. “Tentunya ini sangat menggembirakan, namun kami juga tetap memerlukan masukan agar ada perbaikan kedepannya,” jelasnya. 
Selanjutnya, keduanya bertolak ke SMAN 6 Cirebon menemui mahasiswa praktikkan dan menanyakan perkembangan pembelajaran di kelas langsung ke SMAN 1 Cirebon. Rektor Unswagati diterima Kepala SMAN 1 Cirebon Drs H Totong Muslihat, M.Pd. “Kami mengapresiasi adanya PPL ini. Bagamanapun siapa yang akan meneruskan kami ,” ujarnya.
Dekan FKIP Prof DR H Abdul Rozak  juga menyampaikan terimakasih kepada semua seolah yang berkenan menjadikan sekolahnya sebagai tempat praktik PPL mahasiswa FKIP Unswagati. “Kedepan kami akan mengembalian timing waktu PPL ke semester ganjil sesuai dengan masukan pihak sekolah,” ujarnya.(mj)

Sumber : Radar Cirebon
Selengkapnya...